Sabtu, 27 Agustus 2016

Perjuanganmu belum selesai, kawan...

Perjuanganmu belum selesai, kawan...
Oleh: Langit Senja

Genap enam hari yang lalu kau menyambut adikmu dengan senyuman
Mempersiapkan segala hal hanya untuk memberi sambutan hangat kepada mereka
Membiarkan hitam di mata tampak mengelam hanya untuk tidak tidur memikirkan adik barunya
Memberikan seluruh pikiranmu hanya untuk mereka
Memberikan seluruh waktumu hanya untuk mereka
Memberikan seluruh ragamu hanya untuk mereka

Aku...
Disini yang hanya melihat
Melihat bagaimana kerasnya kakakmu menyambutmu
Melihat bagaimana caranya kakakmu hanya ingin membuat adiknya nyaman
Melihat bagaimana kakakmu ingin membimbingmu hanya ingin kamu menjadi adik yang akan membuatnya bangga

Peluh keringat tak lagi membuatnya menyerah
Keluh kesahnya tak lagi membuatnya patah semangat
Tetes air matanya tak lagi membuatnya pedih
Karena ia dengan begitu yakin dengan janji-Nya

"Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan"

Ia hanya menunggu kepastian janji ini akan muncul kepermukaan
Ia hanya berharap kepada-Nya agar diberikan yang terbaik
Ia hanya mencurahkan isi hatinya kepada-Nya hanya untuk meminta yang terbaik untuk adiknya

Keyakinan yang tiada tara selalu ia tampakkan dengan gagah
Pendirian yang sangat teguh selalu ia hadirkan di wajahnya
Di tengah wajahnya yang lelah tapi tak tampak sedikitpun kelelahan itu
Hanya hadir secercah senyuman bahagia, canda-tawa yanga malu-malu, dan kebahagiaan terlukis di dalam mata mereka

Kini, terhampar luas ladang amal kebaikan
Tinggal bagaimana ia mengelolanya untuk kepentingan nanti
Tinggal bagaimana ia menjarah semuanya
Tinggal bagaimana pemikiran yang ia harus serahkan untuk diprioritaskan

Lagi, lagi, dan lagi...
Tak ada sedikitpun menyerah di antara mereka
Ia hanya yakin bahwa nanti akan tiba saatnya ia memetik buah untuk bersama dinikmati
Ia hanya yakin Sang Penguasa Alam mendengar keluh kesahnya dan akan mengabulkan do'anya

Aku...
Hanya diam terpekur melihat fenomena yang terjadi
Tanpa bisa membantu lebih jauh
Tanpa bisa merangkul lebih dekat
Hanya iringan do'a yang kusebut setiap malam hanya untuk ia yang lelah

Allahu rabbi... Tak sanggup aku melihatnya betapa ia begitu gigih berjuang di jalan-Mu
Hanya demi adik-adik tercintanya yang tak ingin tersesat di kampus yang katanya intelektual
Hanya ingin adiknya merasa nyaman
Ia bahkan rela memberikan pikiran, jasmani, serta keadaan ruh terbaik demi lancarnya kegiatan yang dibuat oleh segelintir orang yang ia segani

Cacian, makian, hujatan bahkan emosi tak membuatnya gundah gulana
Tak membuat surut semangatnya
Tak membuatnya tumbang diterpa angin kencang keputusan tidak mengenakkan

Hanya keyakinan... Sekali lagi hanya keyakinan
Bahwa perjuangannya ini akan baik hasilnya
Bahwa perjuangannya ini akan membuat aku bahkan juga teman-temanku tersenyum
Bahwa ini akan membuatnya juga teman-teman seperjuangannya menghadirkan lekukan senyum terindah ketika berhasil nanti

Allahu rabbi... Aku titipkan ia agar dapat memberikan yang terbaik untuk adiknya
Aku hanya bisa terus-menerus mengirimkan do'a untuknya
Agar perjuangan kami berakhir di singgasana terindah
Bersama... Ya Bersama...
Karena Sang Khalik tak pernah mengingkari janji-Nya

0 komentar:

Posting Komentar