BAB II
KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA
A. Masuknya Pengaruh Islam ke
Indonesia
Masuknya
agama Islam secara damai dan penyebaraannya pun memilih berbagai unsur lokal membuat
Islam dapat diterima luas di Indonesia. Alasan mengapa Islam dapat diterima luas
di Indonesia adalah:
1. Syarat-syarat masuk agama Islam
sangat mudah.
2. Upacara agama Islam sangat
sederhana.
3. Agama Islam tidak mengenal
sistem kasta.
4. Agama Islam menyebar di
Indonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia.
5. Faktor politik ikut
memperlancar penyebaran agama islam di Indonesia.
1. Teori Masuknya Agama Islam di
Indonesia
Berikut
adalah beberapa pendapat ahli tentang teori masuknya Islam di Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Snouck
Hurgronje dan Moquette, Islam masuk ke Indonesia melalui
Gujarat, India dengan bukti batu nisan makam Maulana Malik Ibrahim sama dengan
makam di Kambay, Gujarat.
b. Soetjipto
Wirjosoeparto, Islam masuk ke Indonesia melalui
Gujarat, India dengan bukti batu salah satu makam raja Islam di Samudra Pasai.
c. Hoesein
Djajadiningrat, Islam masuk ke Indonesia melalui
Iran (Persia) dengan bukti ejaan dalam tuliusan Arab.
d. Haji
Abdul Malik Karim Amarullah (Hamka), Islam
masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekkah dengan bukti sebagian besar rakyat
Indonesia yang memeluk agama Islam bermahzab Syafii (gelar yang diberikan untuk
raja Mesir = Malik)
e. Alwi
Sihab, Islam masuk ke Indonesia melalui
pedagang Arab yang masuk Cina melalui jalur barat.
2. Bukti Awal Masuknya Islam di
Indonesia
a. Catatan
Dinasti Tang, memberitakan bahwa pada abad ke-7
telah ada permukiman pedagang Arab di Baros, kota kecil di Pantai Barat Sumatra
Utara.
b. Catatan
Marcopolo, memberitakan adanya kerajaan Islam
di Pulau Sumatera bagian utara bernama Samudra Pasai.
c. Catatan
Ma-Huan, memberitakan bahwa pada awal abad
ke-15 sebagian masyarakat kota di pantai utara Jawa yang telah memeluk Agama
Islam.
d. Suma Oriental karya Tome Pires,
memberitakan bahwavpada awal abad ke-16, daerah di pesisir timur Sumatera dan
Aceh sampai Palembang, sudah banyak masyarakat yang beragama Islam.
e. Tulisan
Pada Nisan di Leran Gresik, memberitakan bahwa wafatnya
seorang perempuan muslim bernama Fatimah bin Maimun.
f. Pemakaman
Muslim di Tralaya, memberitakan bahwa pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk sudah ada bangsawan Majapahit yang memeluk agama
Islam.
3. Proses Pesebaran Agama Islam di
Indonesia
a. Para pedagang muslim
mancanegara mendirikan permukiman semi permanen di sejumlah bandar penting
Indonesia.
b. Pengenalan ajaran dan
nilai-nilai Islam belum memperoleh tanggapan saat pengaruh kerajaan Hindu-Buddha
masih kuat.
c. Berkembangnya permukiman muslim
di pusat perdagangan menjadikan masyarakat muslim sebagai kekuatan ekonomi.
d. Kekuatan ekonomi itu beralih
menjadi kekuatan politik saat penguasa pribumi di bandar dagang menjadi muslim.
B. Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia
1. Melalui perdagangan, karena Islam mulai diperkenalkan melalui sejumlah bandar penting, jadi pesebaran agama Islam dimulai dari pesisir ke pedalaman.
2. Melalui perkawinan, karena pada saat itu, para pedagang muslim dianggap sebagai kalangan terpandang karena kekayaannya dan pengetahuannya. Oleh karena itu, kedudukan para pedagang muslim menarik kalangan penguasa pribumi untuk menikahkan anaknya. Kedua bentuk perkawinan itu akan melahirkan keluarga muslim serta berkembang menjadi perkampungan muslim, lalu lebih luas lagi menjadi masyarakat muslim yang di kemudian hari akan merintis menjadi kerajaan muslim.
3. Melalui pendidikan, pengenalan dan penyebaran agama Islam berlanjut ke pendidikan yang diselenggarakan oleh para guru, kiai, dan ulama. Mereka mendirikan pondok pesantren untuk mendidik para santri. Karena terbuka untuk siapa saja, banyak anak-anak dan remaja yang mengikuti pondok pesantren tersebut. Hal itu turut memperluas penyebaran Islam diberbagai penjuru Indonesia.
4. Melalui politik, penyebaran Islam secara politik dilakukan oleh para penguasa, baik lingkup kecil maupun besar. Akibatnya, semakin luas pengaruh politik sang penguasa semakin luas pula penyebaran agama Islam.
5. Melalui kesenian, pertunjukan wayang merupakan salah satu sarana kesenian yang digunakan untuk mengajarkan Islam. Selama pementasan disisipkan ajaran dan nilai-nilai Islam.
C. Pemegang Peran Penyebaran Islam
di Indonesia
1. Pedagang
dari Arab yang mula-mula memperkenalkan agama Islam di indonesia, kemudian
disusus
oleh pedagang Islam dari Mesir, Persia dan Gujarat memiliki tugas menyebarkan
ajaran islam sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
2. Golongan
Mubaligh atau guru agama Islam, yaitu golongan yang pekerjaannya memang khusus
untuk
mengajarkan agama Islam.
3. Golongan
Sufi (ahli tasawuf) diperkirakan masuk ke indonesia sejak abad ke 13.
4.
Para
wali yang dikenal sebagai wali songo terdiri dari:
·
Sunan
Maulana Malik Ibrahim (gresik)
·
Sunan
Ngampel atau Raden Rahmat (ngampel)
·
Sunan
Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim (Tuban)
·
Sunan
Drajat atau Syarifudin (sedayu)
·
Sunan
Giri (Gresik)
·
Sunan
Kalijaga (Demak)
·
Sunan
Kudus (kudus)
·
Sunan
Muria (kudus)
·
Sunan
Gunung Jati (Cirebon)
D.
Perkembangan Kerajaan-Kerajaan
Islam di Indonesia
a) Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai terletak di pesisir timur
laut Aceh dan merupakan kerajaan
Islam pertama di Indonesia, diperkirakan
mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M
dengan raja yang pertamanya adalah Malik
al-Saleh dengan pusat kerajaanya ada di
Muara Sungai Peusangan. Kerajaan berlangsung
sampai abad 1524 M Samudra Pasai
ditaklukkan Portugis dan akhirnya pada
tahun 1524 M di aneksasi oleh raja Aceh, Ali
Mughyat Syah dan selanjutnya ada di bawah
pengaruh kesultanan Aceh.
b) Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh terletak di Aceh Besar
(sekarang), berdiri pada tahun ke-15 M
dengan raja Ali Mughyat Syah. Puncak
kekuasaan terletak pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda (1608–1637 M),
kerajaan Aceh telah menjalin hubungan
dengan kerajaan Turki Usmani pada saat itu.
Pada masa itu daerah sekitarnya sudah
memeluk Islam kecuali rakyat batak.
Runtuhnya Aceh ketika tonggak kepemimpinan
dipimpin oleh seorang perempuan pada tahun
1641–1699, beberapa wilayah taklukannya lepas dan terpecah belah hingga akhirnya pada abad
ke–18 M Kasultanan Aceh
tinggal bayangan belaka.
c) Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan pertama
di Pulau Jawa dengan rajanya Raden patah, terjadi kurang lebih sekitar abad ke-15 hingga awal
abad ke-16.
d) Kerajaan Pajang
Pajang merupakan lanjutan dari kerajaan
Demak terletak di Kartasura, kerajaan
Pajang merupakan kerajaan pertama di
pedalaman pulau Jawa. Sultan pertamanya
adalah Jaka Tingkir atau Adiwijaya. Pada
masa sejarah Islam di Jawa yang asalnya
berada di pesisir pantai kini berpindah ke
pedalaman yang membawa akibat besar
dalam perkembangan Islam di Jawa. Riwayat
kerajaan Pajang berakhir tahun 1618.
e) Kerajaan Mataram
Pendiri kerajaan Mataram adalah Ki
Pamenahan, yang mana mendapat tanah
Mataram oleh Sultan Adiwijaya untuk
memberontak Aria Penangsang, dan Ki
Pamenahan mendapatkan kemenangan, hingga
akhirnya di sana mulai ditempati pada
tahun 1577 M dan menjalankan pemerintahan.
Pada masa Sultan Agung kontakkontak
bersenjata antara kerajaan Mataram dengan
VOC mulai terjadi. Konflik
datang bertubi-tubi, dalam setiap konflik yang tampil sebagai lawan adalah mereka
yang didukung oleh para ulama yang bertolak dari keprihatinan agama, hingga terjadi
pemerontakan-pemberontakan yang mengakibatkan runtuhnya Keraton Mataram.
f)
Kerajaan
Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan yang
pertama yang ada di Jawa Barat,
pendirinya adalah Sunan Gunung Jati pada
abad ke-16.
g) Kerajaan Banten
Pendiri kerajaan Banten adalah Hasanuddin
putra dari Sunan Gunung Jati pada
tahun 1568 dan beliau adalah raja
pertamanya. Kesultanan bergantian secara turun
temurun hingga akhirnya pada masa Sultan
Abul Fath terjadi beberapa kali
peperangan antar Banten dan VOC yang
berakhir dengan disetujuinya perjanjian
perdamaian tahun 1659 M.
h) Kerajaan Makassar
Pendirinya adalah Pangeran Samudera atau
Sultan Suryatullah / Suryan Syah
setelah berhasil menghalau serangan dari
Daha berkat bantuan Demak. Kerajaan ini
merupakan penerus dari kerajaan Daha yang
mayoritas masih menganut agama
Hindu–Buddha.
i)
Kerajaan
di Maluku
Sekitar tahun 1460 M raja Ternate, Vongi
Tidore memeluk agama Islam, raja
yang benar-benar muslim adalah Zayn
al-‘Abidin (1486–1500 M), karena usia Islam
masih muda di Ternate, Portugis yang tiba
dari sana tahun 1522 M, berharap dapat
menggantikannya dengan agama Kristen,
tetapi usaha mereka hanya mendatangkan
hasil yang sedikit.
j)
Kerajaan
di Sulawesi
Kerajaan ini bernama kerajaan Gowa-Tallo,
kerajaan kembar yang saling berbatasan, biasanya disebut kerajaan Makassar.
Kerajaan ini terletak di Semenanjung Barat Daya pulau Sulawesi, raja pertamanya
adalah Alauddin (1591–1636 M), karena tradisi seorang raja menyampaikan pesan,
maka dengan itu kerajaan Soppeng, Wajo, Bone pun akhirnya menerima Islam.
E.
Runtuhnya Kerajaan yang
Bercorak Islam
a)
Terjadinya Pertentangan di Antara
Bangsawan
Petentangan
antara bangsawan terjadi antara keluarga Pangeran Sedo Lepen dan Sultan
Trenggono di Kerajaan Demak, keluarga Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji di
Kerajaan Banten, serta keluarga Sultan Amangkurat I dan Raden Kajoran di
Kerajaan Mataram.
b)
Tidak Adanya Pemimpin yang
Cakap
Dalam mengelola suatu wilayah
seharusnya ada pemimpin yang berwibawa dan dicintai oleh rakyatnya. Namun,
tidak semua raja yang memiliki persyaratan itu. Hal itu ditunjukkan oleh Sultan
Amangkurat I dari Mataram, ia gagal mengelola wilayah Kerajaan Mataram warisan Sultan
Agung Hanyokrokusumo.
c)
Munculnya Kekuatan Baru
Masuknya
bangsa Eropa di Indonesia, mempunyai pengaruh yang besar terhadap eksistensi
kerajaan-kerajaan Islam. Bangsa Belanda melalui organisasi VOC, berhasil
menjadi kekuatan baru yang memperlemah kekuasaan para penguasa Islam. VOC tidak
saja nberhasil menjalankan monopoli perdagangan rempah-rempah, namun juga
menjadi pihak yang memegang kekuasaan politik di Indonesia. Pada abad ke-17,
kerajaan-kerajaan besar di Indonesia seperti Mataram, Banten, dan Makassar
telah berada di bawah kekuasaan VOC
Oke mbak. kereeen. Wah seandainya kebanyakan guru bisa manfaatin teknologi canggih mungkin keren yaa. Guru ngeblog dan mereka juga ngasih materi dll lewat -atau mungkin udah banyak dan gua yang ketinggalan zaman???- blognya. Semangat mbaak !! Keep Going.
BalasHapus